Tema 2 : Persatuan dalam
Perbedaan
Subtema 2 : Bekerja Sama Mencapai Tujuan
Pembelajaran 1 :Senin, 24 Agustus 2020
Bahasa Indonesia
Menuliskan Informasi Penting
Suatu Teks Menggunakan Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki susunan sesuai kaidah bahasa
Indonesia yang tercantum dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan
menggunakan kata yang sesuai. Kalimat efektif memiliki susunan yang berurutan,
yaitu S (subjek), P (predikat), O (objek), dan K (keterangan). Perhatikan
contoh kalimat efektif berikut!
1. Seluruh bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
S P O
2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memproklamasikan
S P
kemerdekaan
Indonesia di Jakarta.
O K
Pertempuran
di Surabaya sebagai Upaya Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia
Tahukah
kamu sejarah ditetapkannya tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan? Pada
tanggal 10 November 1945, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur, terjadi pertempuran antara
tentara Indonesia dan tentara Sekutu. Pertempuran tersebut merupakan salah satu pertempuran
terbesar dan terberat dalam sejarah Indonesia.
Puncak
pertempuran antara tentara Indonesia dan tentara Sekutu adalah ketika pemimpin tentara
Sekutu dari Inggris, yaitu Brigjen Aubertin Walter Sothern Malaby gugur.
Tentara Inggris sangat geram melihat
pemimpin mereka ququr. Mereka pun mengajukan surat yang berisi
tuntutan untuk menyerah dan tunduk tanpa syarat. Surat tersebut harus
diserahkan dan ditandatangani sebelum
pukul 06.00, 10 November 1945. Jika ultimatum tersebut diabaikan, Inggris
akan menghancurkan Surabaya bersama dengan Sekutu.
Melalui
perundingan panjang, akhirnya tepat pada tanggal 10 November, rakyat Surabaya
mendapat dukungan dari Bung Tomo untuk terus mempertahankan Surabaya dari
Sekutu. Bung Tomo memberikan dukungan melalui pidato di radio dengan seruan:
"Merdeka atau mati! Sekali Merdeka tetap merdeka!" Seruan tersebut
membuat rakyat Surabaya berjuang hingga
titik darah penghabisan dan akhirnya mereka dapat mempertahankan
Surabaya dari Sekutu.
IPS
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan
Indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bangsa asing datang kembali
untuk menguasai Indonesia. Perjuangan pun berlanjut dengan tujuan untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan tidak lagi bersifat
kedaerahan, melainkan bersifat nasional. Berikut beberapa pertempuran yang
dilakukan sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
1. Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area terjadi di Medan, Sumatera Utara. Penyebabnya adalah
Sekutu dan Belanda ingin mengambil alih kekuasaan di Kota Medan. Penduduk pun
tidak terima dan melakukan perlawanan. Untuk menghalang dan membatasi gerak
para pemuda, Sekutu memasang papan yang tertuliskan Fixed Boundaries Medan
Area (batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran Kota Medan. Oleh
karena itu, pertempuran ini dikenal dengan nama Pertempuran Medan Area.
2. Pertempuran Ambarawa
Pada 20 oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di Semarang sambil membonceng
NICA (organisasi semi militer Belanda). Hal ini menimbulkan kemarahan pihak
Indonesia. Salah satu tokoh pertempuran ini adalah Kolonel Soedirman. Beliau
menerapkan taktik serangan mendadak di semua sektor dan pengepungan rangkap
dari kedua sisi sehingga musuh terkurung. Pada 15 Desember 1945, pertempuran
berakhir. Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan mengusir Sekutu dari
Ambarawa. Untuk mengenang pertempuran tersebut didirikan Monumen Palagan
Ambarawa.
3. Bandung Lautan Api
Pasukan inggris tiba di Bandung sambil membawa serta NICA (organisasi semi
militer Belanda). Akibatnya, pertempuran tak terhindarkan. Beberapa kali TKR
(Tentara Keamanan Rakyat) dan rakyat melancarkan serangan ke markas Sekutu.
Sekutu menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Kota Bandung
segera di kosongkan dari penduduk dan tentaranya.
Ultimatum sekutu tersebut mendorong TRI (Tentara Republik Indonesia)
melakukan operasi “bumi hangus”. Peristiwa ini kemudian lebih dikenal dengan
Peristiwa Bandung Lautan Api karena pada 23 Maret 1946 para pejuang Indonesia
membumihanguskan Bandung bagian selatan untuk mencegah tentara Sekutu dan NICA
menggunakan semua fasilitas sebagai markas mereka.
IPA
Cara Hewan Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan
Seperti halnya
tumbuhan, hewan juga melakukan penyesuaian diri. Secara umum, tujuan hewan melakukan penyesuaian diri adalah untuk mempertahankan hidup. Namun, secara khusus,
tujuan penyesuaian diri pada hewan adalah sebagal berikut.
1. Memenuhi kebutuhan
hidup, misalnya air dan makanan.
2. Mengatasi kondisi lingkungan yang ekstrem, misalnya lingkungan yang sangat panas, dingin, atau kering.
3. Melindungi diri
dari pemangsa.
Perbedaan jenis makanan yang tersedia di tiap lingkungan mengakibatkan
hewan memiliki struktur
tubuh yang berbeda juga. Berikut beberapa contoh penyesuaian struktur atau alat tubuh hewan
terhadap lingkungannya.
1. Struktur gigi
Perbedaan struktur
gigi dapat ditemukan pada jenis hewan karnivor, herbivor,dan omnivor.
a. Struktur hewan
pemakan daging (karnivor) tersusun atas gigi taring yang sangat tajam. Contoh
hewan karnivor, yaitu
kucing, harimau, buaya, dan ikan hiu.
b. Hewan pemakan
tumbuhan (herbivor) memiliki susunan gigi yang terdiri atas gigi seri dan
geraham. Contoh hewan herbivor,
yaitu sapi, kuda, dan kambing.
c. Hewan pemakan daging dan tumbuhan (omnivor)memiliki gigi yang terdiri
atas gigi seri, gigi taring,dan gigi geraham. Contoh
hewan omnivor, yaitu tikus dan kera.
2. Bentuk paruh
Perbedaan
bentuk paruh dapat ditemukan padajenis unggas atau burung.
a.
Paruh burung pemakan daging terlihat kokoh,runcing, dan tajam, serta agak
melengkung. Paruh
tersebut digunakan untuk merobek daging
mangsa.Contohnya,
paruh burung elang dan burung hantu.
b.
Paruh burung pemakan madu atau nektar berbentukkecil dan memanjang. Paruh
tersebutdigunakanuntuk mengisap nektar di dasar bunga. Contohnya, paruh
burung kolibri.
c. Paruh burung pemakan ikan berbentuk panjang danberkantong
yang digunakan untuk membawa ikan hasiltangkapannya. Contohnya, paruh burung
pelikan.
d. Paruh burung pemakan biji berbentuk pendek, tebal,dan
runcing karena digunakan untuk memecah biji-bijian. Contohnya, paruh burung
pipit dan burung kenari.
e. Paruh burung pemakan serangga berbentuk runcing dan
agak panjang karena digunakan untuk mematukdan mengambil serangga yang ada di
balik kulit kayu. Contohnya, paruh burung pelatuk.
f. Paruh unggas pemakan cacing berbentuk lebar dan memiliki
struktur seperti sisir dibagian pangkalnya. Struktur tersebut
berguna untuk menahan makananyang licin agar tidak lepas dan menyaring
makanandari lumpur. Contohnya, paruh bebek dan angsa.
3. Bentuk kaki
Variasi bentuk kaki juga dapat ditemui pada burung dan
unggas. Selain dipengaruhi oleh jenis makanannya, bentuk kaki burung juga dipengaruhi oleh tempat hidupnya.
1 komentar:
Assalamu'alaikum bu Maya. Kenzie hadir ya, bu
Posting Komentar