Selasa, 02 Maret 2021

SIMBIOSIS DAN JARING-JARING MAKANAN ( I P A )

 Selasa, 2 Maret 2021

       

MUATAN TEMATIK KELAS VI.A
GURU KELAS : MAYA SHANTIE, S. Pd.

Selamat pagi anak soleh dan soleha, semoga kita  sehat dan selalu dalam lindungan Alloh SWT. Anak - anak sebelum mulai pembelajaran sebaiknya kita mendengarkan tausiyah dahulu, berdo'a sebelum belajar, melaksanakan sholat duha, dan muroja'ah surat-surat pendek. Tak lupa ibu mengingatkan, selalu laksanakan sholat wajib tepat pada waktunya. TETAP SEMANGAT ! 

                                           
 
PENDALAMAN MATERI
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 


Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat menjelaskan macam-macam simbiosis
- Siswa dapat memberikan contoh simbiosis yang terjadi disekitar mereka
- Siswa dapat membuat jaring-jaring makanan
- Siswa dapat menjelaskan peran masing-masing makhluk hidup pada jaring-jaring makanan


Macam Macam Simbiosis dan Contohnya

Macam Macam Simbiosis adalah Bentuk interaksi makhluk hidup yang erat hubungannya antara dua individu yang berbeda jenis disebut dengan simbiosis. Kata simbiosis sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu sym artinya dengan, dan biosis artinya kehidupan. Makhluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion. Simbiosis dalam suatu ekosistem disuatu lingkungan hidup dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, simbiosis mutualisme, simbiosis netralisme, simbiosis amensalisme, dan simbiosis kompetisi.

1. SIMBIOSIS PARASITISME
Macam macam simbiosis yang pertama adalah Parasitisme adalah hubungan antara organisme yang berbeda spesies jika salah satu organisme menempel pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes atau inangnya sehingga merugikan inang. Parasitisme merupakan hubungan dimana pihak yang satu mendapatkan keuntungan dan pihak lainnya mengalami kerugian. Keuntungan yang diperoleh berupa makanan dan perlindungan sedangkan makhluk hidup yang ditumpanginya (hospes/inang) merasa rugi karena sari makanannya diambil, bahkan mungkin dibunuh oleh parasit itu. Parasit adalah organisme yang hidup di dalam tubuh makhluk hidup lainnya dan mengambil nutrisi / sari-sari makanan dari makhluk yang ditempelnya.

Beberapa contoh simbiosis parasitisme sebagai berikut : 
Tanaman Benalu dengan Pohon Mangga (Inangnya), Penjelasannya : tanaman benalu akan mendapatkan sari makanan dan inangnya akan diambil sari-sari makanannya sehingga tanaman benalu mendapatkan keuntungan sari-sari makanan dan  inangnya (tanaman yang ditumpangi) akan mengalami kerugian karena sari-sari makanannya diambil. Organisme yang mendapat keuntungan seperti ini disebut parasit, sedangkan organisme yang dirugikan disebut inang. Organisme parasit dapat hidup pada tumbuhan, hewan, dan manusia. 
Hasil gambar untuk pohon mangga dan benalu
Hasil gambar untuk pohon mangga dan benalu
Cacing Perut dan Cacing Tambang yang Hidup Di Dalam Usus Manusia, Penjelasan : Cacing perut dan cacing tambang akan mengambil sari-sari makanan yang ada dalam usus manusia dan manusia sendiri diambil sari-sari makanannya sehingga cacing perut dan cacing tambang akan mendapatkan keuntungan yaitu sari-sari makanan dan manusia akan mengalami kerugian karena sari-sari makanannya diambil.

Tali Putri dengan Tanaman Beluntas (Inangnya), Penjelasannya : tali putri akan mendapatkan sari-sari makanan dan inangnya diambil sari makanannya sehingga tali putri akan mendapatkan keuntungan yaitu sari-sari makanan dan inangnya (tanaman yang ditumpangi) akan mengalami kerugian karena sari-sari makanannya diambil. Tali putri tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga dia menyerap sari-sari makanan yang dibuat oleh tanaman beluntas. Lama kelamaan tanaman beluntas akan mati karena makanannya selalu diambil secara terus-menerus.

Bunga Rafflesia dengan Inangnya, Penjelasannya : bunga rafflesia akan mendapatkan sari-sari makanan dan inangnya diambil sari-sari makanannya sehingga bunga rafflesia akan mendapatkan keuntungan yaitu sari-sari makanan dan inangnya (tanaman yang ditumpangi) akan mengalami kerugian karena sari-sari makanannya diambil. 

Hasil gambar untuk Bunga Rafflesia dengan Inangnya
Plasmodium dengan Manusia, Penjelasannya : plasmodium penyebab malaria hidup dalam hati manusia dan sel-sel darah merah, malaria menyebar dari manusia ke manusia oleh nyamuk dan menjadikan malaria ini sebagai  salah satu  penyakit menular. 

Taenia atau Cacing Pita dengan Manusia, Penjelasannya : taenia hidup dalam tubuh manusia dan dapat menimbulkan penyakit pada tubuh manusia yang dikenal dengan istilah taeniasis dan sistiserkosis. Taeniasis adalah penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus taenia yang dapat menular dari hewan ke manusia, maupun sebaliknya. Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies taenia solium atau dikenal dengan cacing pita babi, sementara taenia saginata dikenal dengan nama cacing pita sapi. Sistiserkosis pada manusia adalah infeksi jaringan oleh bentuk larva taenia (sistiserkus) akibat termakan telur cacing taenia solium (cacing pita babi). Cacing pita babi dapat menyebabkan sistiserkosis pada manusia, sedangkan cacing pita sapi tidak dapat menyebabkan sistikorsis pada manusia.

2. SIMBIOSIS KOMENSALISME
Komensalisme merupakan hubungan antar dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan. Salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan itulah dinamakan komensalisme. Pada hubungan ini kedua pihak saling bekerjasama.
Beberapa contoh simbiosis komensalisme sebagai berikut bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari : 
Ikan Remora (Echeneida sp) dengan Ikan Hiu, Penjelasannya : ikan remora akan hidup menempel dengan ikan hiu. Selain ikan remora mudah memperoleh makanannya dengan cara mendapatkan sisa-sisa makanan dari ikan hiu, mereka juga akan terlindungi dari predator yang akan memangsanya karena berada berdampingan dengan ikan hiu kemanapun berada. Ikan hiu tidak merasa terganggu dengan kehadiran ikan remora.  

Hasil gambar untuk Ikan Remora dengan Ikan Hiu
Ikan Remora (Echeneida sp) dengan Ikan Pari (Himantura undulata), Penjelasannya : sama halnya dengan pola interaksi dengan ikan hiu, ikan remora juga menempel pada ikan pari dengan menggunakan sirip punggung yang telah berubah menjadi alat pengisap, jika ikan pari memperoleh mangsa maka ikan remora akan memperoleh sisa-sisa makanan yang menempel pada ikan pari, sedangkan ikan pari tidak diuntungkan ataupun dirugikan dengan keberadaan ikan remora. 

Anggrek / Tumbuhan Paku dan Pohon yang Ditumpanginya, Penjelasannya : anggrek / tumbuhan paku hanya menggunakan batang pohon yang ditempelinya sebagai tempat hidup. Sedangkan tumbuhan yang ditempeli tidak akan dirugikan, karena anggrek tidak mengambil sari-sari makanan yang berada pada tumbuhan inangnya tersebut. 
Hasil gambar untuk Anggrek / Tumbuhan Paku dan Pohon yang Ditumpanginya
Tumbuhan dengan Serangga / Laba-Laba, Penjelasannya : serangga / laba-laba memanfaatkan tumbuhan sebagai tempat berlindung dari musuhnya, angin, ataupun hujan. Sedangkan tumbuhan yang dijadikan tempat berlindung oleh serangga / laba-laba tidak akan dirugikan, karena tidak ada apapun yang diambil oleh serangga / laba-laba dari tumbuhan yang dijadikan tempat berlindungnya itu

Jamur Saprofit, Penjelasannya : jamur saprofit hidup pada bahan organik yang telah mati / membusuk. Jamur saprofit merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil. Tumbuhan ini hidup pada hasil perombakan atau pelapukan jasad lain. Karena tidak mempunyai klorofil, maka jamur saprofit tidak mampu berasimilasi dan perlu mendapatkan zat organis yang telah di bentuk oleh jasad-jasad lain sehingga tumbuhan ini bisa hidup tanpa merugikan pihak lainnya. 

Tumbuhan Sirih (Piper betle) dengan Tumbuhan Inangnya, Penjelasannya : tumbuhan sirih akan merambat mengikuti tanaman inangnya untuk memperoleh sinar matahari yang berguna untuk proses fotosintesis, sedangkan tumbuhan inangnya tidak memperoleh pengaruh apapun serta tidak dirugikan. 

Udang (Lysmata grabhami) dengan Mentimun Laut (Cucumaria frondosa), Penjelasannya : udang bertahan hidup dengan cara menunggangi mentimun laut. Selain mudah untuk mendapatkan makanan dengan mengambil sisa-sisa makanan dari mentimun laut, udang juga bisa berlindung dari para pemangsa yang berada di sekelilingnya. Tetapi mentimun laut tidak diuntungkan ataupun dirugikan dengan adanya keberadaan udang.  

Ikan Goby dengan Bulu Babi (Echinus esculentus), Penjelasannya : untuk bertahan hidup ikan goby bersembunyi di antara celah-celah bulu babi yang beracun untuk melindungi tubuhnya yang berukuran kecil dari serangan predator yang akan memangsa, sedangkan bulu babi tidak diuntungkan ataupun dirugikan dengan keberadaan ikan goby. 
Hasil gambar untuk Ikan Goby dengan Bulu Babi
Bakteri Pembusuk Dalam Usus Manusia, Penjelasannya : bakteri-bakteri pembusuk yang hidup pada usus besar manusia secara langsung menyerap zat-zat makanan yang sudah tidak dicerna oleh tubuh manusia untuk bertahan hidup. Dalam hal ini, bakteri tersebut menjalankan contoh simbiosis komensalisme karena ia mendapatkan keuntungan, tetapi manusia yang ditumpanginya tidak mendapatkan pengaruh apapun. 
Hasil gambar untuk Ikan Badut (Amphiprion percula) dengan Anemon Laut (Stichodactyla gigantea),
Penjelasannya : secara tidak langsung ikan badut akan terlindung dari pemangsa di sekelilingnya karena hidup di antara tentakel-tentakel anemon sehingga ikan badut pun bisa bertahan hidup. Anemon mengeluarkan zat racun yang dapat melukai ikan-ikan lain. Akan tetapi ikan badut tidak akan terluka akibat zat racun yang dikeluarkan oleh anemon karena kulitnya mengeluarkan lendir pelindung. Ikan badut akan terlindung dari musuhnya sedangkan anemon tidak diuntungkan ataupun dirugikan dengan keberadaan ikan badut. Oleh karena itu interaksi ikan badut dan anemon laut juga dapat digolongkan sebagai contoh simbiosis komensalisme.
Hasil gambar untuk Ikan Badut (Amphiprion percula) dengan Anemon Laut (Stichodactyla gigantea),

3. SIMBIOSIS MUTUALISME
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dalam simbiosis mutualisme, masing-masing simbion (organisme yang berinteraksi) memperoleh manfaat dari interaksi yang dilakukan oleh keduanya.

Beberapa contoh simbiosis mutualisme sebagai berikut : 
Myrmecodia Echinata dengan Semut, Penjelasannya : myrmecodia (tumbuhan semut) menghasilkan madu (nektar) yang akan dikonsumsi semut, sedangkan epifit itu sendiri akan memperoleh mineral/ hara dari hasil pencernaan semut dan limbah lainnya. Jadi bisa dikatakan kalau hubungan tersebut adalah simbiosis mutualisme. 

Tanaman Kacang-Kacangan (leguminosae) dan Bakteri Rhizobium, Penjelasannya : bakteri rhizobium hidup pada bintil akar kacang-kacangan. 

Jamur dengan Ganggang, Penjelasannya : bentuk simbiosis ini akan menghasilkan tumbuhan liken (lumut kertak). 

Badak/Kerbau/Sapi  dengan Burung Jalak, Penjelasannya : tubuh badak/kerbau/sapi akan terbebas dari kutu yang menempel ditubuhnya, karena dimakan oleh burung jalak. Sehingga burung jalak mendapatkan makanan berupa kutu yang menempel pada tubuh badak/kerbau/sapi. Terlihat jelas jika hubungan tersebut saling menguntungkan. 
Hasil gambar untuk kerbau dengan Burung Jalak
Lebah atau Kupu-Kupu dengan Bunga, Penjelasannya : lebah dan kupu-kupu memperolah makanan dari madu yang dihisap dari bunga dan pada saat penghisapan madu, mereka akan membantu proses penyerbukan bunga karena pergerakan lebah atau kupu-kupu pada saat singgah dan hinggap di bagian-bagian bunga secara tidak langsung akan membuat sebuah peristiwa alami jatuhnya serbuk sari lalu menempel pada kepala putik sehingga terjadi proses pembuahan sempurna pada bunga. 
Hasil gambar untuk Lebah atau Kupu-Kupu dengan Bunga
Ikan Karnivora dengan Udang Pemakan Parasit, Penjelasannya : pada ikan karnivora biasanya terdapat sisa-sisa makanan yang mudah ditempeli parasit. Oleh karena itu, dengan adanya udang pemakan parasit, maka secara tidak langsung udang akan memakan parasit-parasit yang ada di mulut ikan karnivora sehingga parasit itu dapat berkurang. 

Interaksi Rayap dan Protista, Penjelasannya : interaksi rayap dan protista tertentu juga merupakan contoh simbiosis mutualisme. Rayap dapat memakan selulosa dari kayu-kayuan karena dalam ususnya terdapat protista. Protista membantu rayap dalam mencerna selulosa, sedangkan rayap menyediakan tempat tinggal bagi protista. 

Kelelawar Berbulu Wol dengan Kantung Semar, Penjelasannya : kelelawar berbulu wol tinggal di tempat yang nyaman di sekitar tanaman kantung semar. Keberadaannya itu membuat kantung semar memperoleh pupuk yang berasal dari kotoran kelelawar yang kaya unsur nitrogen. Sehingga kantung semar bisa tumbuh dengan subur. 

Interaksi Buaya dan Burung Plover, Penjelasannya : burung plover memiliki kebiasaan memakan kotoran atau sisa makanan yang ada di gigi buaya. Dengan kebiasaan burung plover tersebut, buaya secara tidak langsung akan dapat terbebas dari penyakit mulut sedangkan burung plover memperoleh makanan secara gratis. 

Burung Oxpecker dengan Zebra, Penjelasannya : burung oxpecker biasa memakan kutu dan serangga lainnya yang menjadi parasit bagi tubuh zebra. Sedangkan zebra memperoleh manfaat tubuhnya menjadi bersih dari kutu dan parasit tersebut. Burung oxpecker juga menjadi sinyal pertanda bagi zebra jika ada pemangsa datang. Saat singa atau harimau mengendap untuk menerkam zebra, burung oxpecker akan berteriak dan menjerit.

Jaring-Jaring Makanan

10 Jenis Rantai Makanan di Lingkungan Alam ( Bukan Hanya yang ada di Sawah saja)
“Makan untuk hidup”, inilah yang agaknya sangat cocok dengan prinsip yang diusung oleh sebuah rantai makanan. Di mana antar makhluk hidup saling bergantungan satu sama lain, sehingga sudah sangat biasa kalau hewan makan tumbuhan, hewan makan hewan lain, dan manusia makan hewan serta tumbuhan. Kalau selama ini yang kalian hafal pasti rantai yang ada di sawah. Sudah sangat hafal kalau disuruh menyebutkan apa saja tokoh dalam rantai makanan yang ada di sawah, karena memang paling mudah. Sejak duduk di bangku SD pun macam-macam rantai makanan sudah diajarkan dan yang ada di sawah menjadi salah satu contoh yang pertama kali dikenalkan. Dari rantai makanan ini, banyak banget lho ternyata macam-macam rantai makanan, mulai dari yang di sawah, di laut, di sungai, di hutan, dan sebagainya. Bahkan juga darin rantai makanan ini kalian mengenal jaring-jaring makanan serta piramida makanan.

Jaring jaring makanan
ekosistem makhluk hidup


Secara umum, istilah rantai makanan dihubungkan dengan perpindahan usaha atau energi dari makanan dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup yang lain ( lebih tepatnya dari parasit ke pemangsa atau pemangsa ke saprofit). Beda lagi kalau jaring-jaring makanan, karena istilahnya memang lebih luas. Jaring-jaring makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antar makhluk hidup. Jadi tokoh di dalam jaring-jaring makanan itu memiliki tugas atau fungsi emmangsa serta harus siap dimangsa oleh tokoh atau pelaku yang lainnya.
Di dalam jaring-jari makanan, ada rantai makanan. Itulah yang harus tertanam dalam konsep yang kalian pelajari. Soalnya bagi sebagian besar orang sangat sulit membedakan antara keduanya kalau belum melihat gambar. Kalau dilihat dari gambarnya, rantai makanan hanya dihubungkan oleh satu anak panah saja, yang artinya hanya akan dimakan oleh makhluk hidup lain. Akan berakhir di pemangsa paling besar di akhir rantai. Mirip prinsip rantai deh pokoknya. Pasti akan berakhir di roncean paling belakang. Beda lagi kalau jaring-jari makanan, rantainya nggak ada akhirnya. Jadi terus akan berlanjut sampai tokoh-tokohnya habis satu-per satu. Yang menjadi tokoh atau pelaku puncaknya justru bukan hewan yang paling besar, melainkan dekomposernya atau hewan pengurai yang ada di tanah. Contohnya, kalau di rantai makanan, rumput dimakan tikus, tikus di makan ular, ular dimakan elang. Sudah berhenti sampai situ saja, karena elang akan pergi meninggalkan tempat atau ekosistem tersebut. Jadi nggak mungkin dikejar lagi.

Sedangkan di jaring-jaring makanan, elang tadi masih akan bisa dimakan oleh dekomposer atau pengurai dari dalam tanah saat mereka kalah dari musuhnya, sehingga mati dan tidak bisa terbang lagi. Otomatis akan jatuh ke tanah dan membusuk. Bakteri mulai akan menguraikan jasadnya dan menjadi pupuk kompos serta tambahan zat hara dalam tanah sehingga menyuburkan rumput.

Contoh Rantai Makanan
contoh rantai makanan hewan

Ada tiga jenis tingkatan trofik di dalam rantai makanan secara umum, yakni produsen, konsumen tingkat I dan konsumen tingkat dua. Namun bukan berarti kalian harus menggunakan tiga makhluk hidup saja dalam menyusun contoh rantai makanan. Itu hanya catatan prinsip saja. Akan beda lagi kalau bentuknya Piramida makanan. Kalian bakalan lebih jelas mana yang masuk tropik satu dan dua, atau yang masuk predator atau dekomposer. Nggak perlu bingung. Yang terpenting tahu nama yang makan dan mana yang dimakan agar ekosistem seimbang. Dimana tingkat trofik produsen adalah tumbuhan atau makhluk yang bisa memproduksi makanan sendiri ( contoh pada tumbuhan lewat proses fotosintesis). Kemudian untuk tingkat trofik yang kedua adalah konsumen tingkat II yang berfokus pada hewan herbivora atau hewan yang makan tumbuhan. Serta yang terakhir adalah hewan karnivora dan omnivora yang berada di tingkat trofik Konsumen III.

1. Rantai Makanan Di Sawah
macam macam rantai makanan
Contoh yang ada di sawah ini adalah contoh yang paling mudah bagi kalian untuk mencari atau menjelaskan. Dimana di sawah yang masuk dalam tingkat trofik produsen sudah jelas padi. Selain padi, bisa juga rumput. Sudah itu aja, nanti untuk makhluk yang masuk dalam tingkat trofik kedua dan ketiga nggak lepas dari tikus, leang, belalang, ular, katak, serangga, burung, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa contohnya :
1. Padi → Belalang → Burung Nuri → Manusia/ petani
2. Padi → Ulat → Burung Kolibri
3. Padi → Serangga → Katak → Ular → Elang
4. Rumput → Serangga → Tikus → Ular → Elang
Kalian bisa menambahkan pengurai di tingkat trofik pada Konsumen III yang diletakkan paling akhir, yakni dekomposer atau pengurai. Yang terpenting adalah tanda panah (→) dalam rantai makanan nggak ditambahkan lagi di paling akhir tingkat trofik yang mengarah kepada tingkat trofik produsen, karena itu akan mengarah kepada jaring-jaring makanan.

2. Rantai Makanan Di Laut
rantai makanan hewan

Beda ekosistem maka akan beda rantai makanan yang terjadi, kalau tokoh atau pelaku yang di sawah mengarah kepada padi, tikus, dan lenag, maka yang di laut mengarah atau identik dengan fitoplankton, zooplankton, pemangsa atau predator, dan dekomposer atau pengurai.
Fitoplankton di sini adalah tumbuhan yang tumbuh di laut. Bisa berupa terumbu karang yang berdaun hijau sehingga jelas memiliki klorofil yang digunakan untuk memasak makanannya sendiri karena memang sudah menjadi persyaratan wajib di trofik pertama dalam rantai makanan.
kemudian yang kedua adalah zooplankton yang tidak hanya mengarah kepada kata “zoo” yang berhubungan dengan hewan saja, melainkan juga pada tumbuhan laut yang tidak bisa memasak makanan sendiri. Kemudian yang jelas berhubungan dengan hewan laut adalah bagian trofik predator atau pemangsanya.
Rantai makanan di laut berakhir pada dekomposer atau pengurai. Berikut adalah contoh-contohnya :
1. Plankton → ikan → manusia → pengurai
2. Energi matahari → alga → ikan kecil → ikan besar → pengurai
3. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → predator → pengurai
4. Plankton → ikan badut → ikan hiu → dekomposer
3. Rantai Makanan Di Sungai

rantai makanan hewan di sungai

Hampir sama dengan rantai makanan di laut, prinsip yang ada di sungai ini juga tidak lepas dari adanya fitoplankton ( tumbuhan hijau dalam air) dan zooplankton ( hewan air ). Kalian nggak perlu bingung jiga buat mencari contoh-contohnya.
Di sungai, akan muncul tumbuhan alga yang bermacam-macam. Ikan-ikan kecil yang ada di sungai akan mendapatkan makanan dari produsen tersebut. Ikan besar akan memangsa ikan-ikan kecilnya.
Berikut adalah contoh rantai makanan di sungai yang bisa kalian jadikan referensi.
1. Matahari → alga → ikan wader → bangau → pengurai
2. Matahari → fitoplankton → kepiting → buaya → pengurai
3. Matahari → alga → ikan kecil → burung pelikan → pengurai
4. Matahari → fitoplankton → ikan → manusia
4. Rantai Makanan Di Hutan
rantai makanan

Wah tambah luas lagi nih contohnya. Kalian bakalan lebih paham lagi dengan contoh-contoh serta jenis rantai makanan, karena di hutan adalah ekosistem asli di bumi yang menaungi semua jenis makhluk hidup.
Untuk bertahan hidup di hutan, makhluk hidup akan melakukan kegiatan makan atau memangsa. Di mana hewan yang ada di sana membutuhkan makanan untuk hidup. Bisa dari tumbuhan maupun hewan lainnya.
Di ekosistem hutan inilah akan sangat mudah mencari contoh rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang lebih panjang soalnya banyak banget macam hewannya dengan jenis makanan masing-masing.
Contoh rantai makanan di hutan adalah :
1. Rumput → kelinci → harimau → dekomposer
2. Rumput → tikus → ular → burung elang
3. Matahari → Tanaman → kambing → harimau → manusia
4. Rumput → belalang → burung → manusia
5. Rumput → kancil → harimau → manusia
6. Dedaunan → jerapah → singa → manusia
7. Matahari → tanaman hijau → ulat → burung → manusia
8. Rumput → ulat → burung → ular → elang → pengurai
5. Rantai Makanan Di Kebun
Rantai Makanan Kebun

Kalian pasti masih bertanya-tanya kok di dalam rantai makanan diawali dengan matahari. Biasanya langsung produsennya. Itu hanya alternatif aja ya bisa contohnya lebih lengkap. Jadi kalian tahu kalau produsesn sendiri juga bergantung dari energi matahari.
Trus apa bedanya rantai makanan di kebun dengan yang ada di sawah. Keduanya kan sama-sama lahan yang dikelola atau diolah manusia. Yups, berikut adalah contoh-contohnya sehingga kalian bisa langsung mendapat pencerahan.
1. Jagung → ayam → ular → elang → pengurai
2. Energi matahari → tanaman kebun → ulat → burut → manusia
3. Kedelai → ulat → ayam → musang → manusia
4. Kelapa → tupai → burung elang → dekomposer
Jadi bisa diambil perbedaan dari rantai makanan di sawah dan di kebun yang berasal dari jenis tanaman yang ditanam. Di mana kalau di sawah produsennya adalah padi, kalau di kebun bisa jagung, kedelai, kelapa, atau tanaman kebun yang lainnya.
6. Rantai Makanan Di Danau
Rantai Makanan Danau

Ada banyak jenis danau yang ada di lingkungan sekitar. Dimana setiap macamnya akan memberikan perbedaan ekosistem, sehingga makhluk hidup yang masuk dalam siklus rantai makanan di setiap danau pun berbeda-beda.
Air danau yang tidak berombak atau tidak deras, memungkinkan perbedaan produsen dan konsumen yang hidup didalamnya. Berikut adalah contoh rantai makanan di danau:
1. Fitoplankton → ikan → ular → burung → dekomposer
2. Energi matahari → fitoplankton → eceng gondok → manusia
3. Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → larva → ikan kecil → manusia → dekomposer.
7. Rantai Makanan Di Kolam
Rantai Makanan

Rantai makanan yang terjadi di kolam buatan dan di kolam alami berbeda lho ya, soalnya kalau di kolam buatan, manusia bisa menciptakan ekosistem air yang diinginkan. Beda kalau di kolam alami yang memang ekosistemnya terbentuk secara alami.
Berikut adalah contoh yang di kolam buatan :
1. Energi matahari → alga → ikan kecil → ikan nila → manusia
2. Fitoplankton → ikan cupang → ikan lele → manusia
3. Tumbuhan air → alga → ikan kecil → bulus
contoh yang di kolam alami :
Energi matahari Berikut adalah contoh yang di kolam buatan :
1. Alga → serangga air → katak → ular → elang → pengurai
2. Energi matahari → alga → ikan kecil → ikan besar → manusia
3. Energi matahari → tumbuhan laut → ikan kecil →manusia
8. Rantai Makanan Di Padang Rumput
rantai makanan hewan di padang rumput
Sabana adalah nama lain dari padang rumput ini. Dimana ekosistem yang terbentuk di sini adalah ekosistem yang alami. Produsennya memang rumput, tetapi konsumennya banyak banget.
Hewan padang rumput adalah para herbivora, seperti kambing, sapi, jerapah, zebra, domba, kerbau, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemudian yang menjadi predatornya pun hampir semua macam hewan yang ada di hutan, karena padang rumput berada di kawasan hutan.
Berikut adalah contoh rantai makanan di hutan :
1. Rumput → kambing → singa →dekomposer
2. Rumput → domba → harimau
3. Rumput → jerapah → singa → pengurai
4. Energi matahari → rumput → zebra → macan tutul → dekomposer
5. Rumput → gajah → manusia
9. Rantai Makanan Detritus
macam-macam rantai makanan
Jenis rantai makanan yang satu ini adalah satu dari dua jenis rantai makanan dari tipedasanya. Ada dua jenis rantai makanan yang ada di bumi, yakni rantai makanan rumput dan rantai makanan detritus. Di mana detritus sendiri berarti sisai.
Dari arti kata detritus itu sendiri, arti dari rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang tidak diawali oleh trofik pertama yaitu produsen yang berupa tumbuhan, melainkan diawali dengan detritivor atau dekomposer atau pengurai.
Beberapa komponen yang wajib ada di dalam detritus adalah cacing, keluwing, rayap, guguran daun kering, dan kemudian dimakan oleh konsumen satu yang memang makanannya adalah detritus, seperti ayam, bebek, atau cacing tanah.
Berikut adalah contoh rantai makanannya :
1. Cacing → ayam → manusia → pengurai
2. Guguran daun → cacing tanah → bebek → elang
3. Keluwing → ayam → manusia
4. Rayap → ayam → musang
10. Rantai Makanan Di Ekosistem Gurun
gambar rantai makanan di gurun
Panas, gersang, dan berdebu, itulah tiga keadaan yang berkesan dari daerah gurun. Di mana kalian pasti nggak akan menemukan kenyamanan sama sekali di tempat ini. hehe. Biarkan unta saja yang menikmati ekosistem di sana.
Ternyata rantai makanan juga berjalan juga lho di sana. Walaupun belum kepikiran hewannya apa saja. Kalau tumbuhannya sih si kaktus. Hehe. Tapi jelas banget lho harus ada rantai makanan di gurun buat bertahan hidup.
Berikut adalah contohnya :
1. Rumput → serangga v tikus → ular → elang
2. Energi matahari → kaktus → dekomposer
3. Tanaman gurun → laba-laba → tikus → ular → manusia
4. Rumput → unta → manusia
5. Energi matahari → tanaman gurun → unta → singa
Ternyata banyak banget kan jenis rantai makanan yang ada di lingkungan sekitar kalian. Jelas banget semua komponen atau pelaku yang ada di dalam rantai makanan akan bergantung pada makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
Ekosistem mempengaruhi kerja rantai makanan di setiap tempat. Kalau ekosistemnya lengkap, maka rantai makanan akan lebih panjang. Tapi kalau ekosistemnya sudah nggak lengkap, maka rantai makanan akan terus berkurang komponennya. Bisa jadi malah hilang seiring dengan hilangnya ekosistem.
Pelaku yang ada di sawah berbeda dengan yang ada di kebun, dilalut, di sungai, atau yang di gurun. Bahkan kalian pun mengenal tentang rantai makanan detritus yang mengubah konsep sebelumnya.


SETELAH KALIAN MENYIMAK MATERI DI ATAS SILAHKAN KERJAKAN TUGAS YANG DIBERIKAN, KEMUDIAN KIRIM SCREENSHOOT HASIL KERJA KEPADA IBU GURU SAMPAI JAM 12.00 WIB !!!

MOHON UNTUK MENGUMPULKAN TEPAT WAKTU YA NAK!

Berikut Link untuk Pengerjaan LATIHAN SOAL 


 SELAMAT MENGERJAKAN dan SEMANGAT SELALU !!!





2 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Bu
Erlangga Ghazian Pratama
ket:Hadir Bu
Absen:10

Rendy Cahya Andriyansyach mengatakan...

Assalamualaikum Ibu Maya
Rendy Cahya Andriyansyach
Absen: 27
Hadir bu

Posting Komentar